Sabtu, 13 Desember 2014

"Be Your Self"


Saat berusia 17 tahun  sering disebut dengan sweet seventen. Dikatakan sweet karena diharapkan tumbuh menjadi pribadi lebih baik, lebih dewasa dan memiliki tanggung jawab pada diri sendiri, hingga salah satu syarat kepemilikan SIM  juga harus berusia 17 tahun.  Ya.. usia tersebut diharapkan memiliki tingkat emosional yang lebih matang. Tidak jarang banyak dijumpai orangtua memberi ijin pada putra dan putri mereka diusia tersebut mengenal lawan jenis.

Usia 17 tahun adalah masa remaja yang salah satu tugas dari tugas perkembangannya   mengenal lawan jenis. Bahkan tidak jarang juga dijumpai pada usia 20-an banyak anak remaja atau  orang yang memasuki area dewasa awal memilih untuk mengenal lawan jenis. 

Saat mereka ingin mengenal lawan jenis mereka tidak jarang mereka sering mengubah sifat mereka agar terlihat menarik di depan lawan jenis mereka. Satu hal yang mereka lupa bahwa ketika mereka tampil dengan apa adanya mereka, membuat orang lain lebih mudah  memahami bagaimana pribadi mereka yang sebenarnya. 

Saat seseorang memiliki sifat yang dideskripsikan orang yang terbuka, sering membuka awal pembicaraan dan  energik maka tidak jarang mereka mengubah deskripsi dari sifat mereka menjadi lebih pendiam dan menjadi pemalu karena berhubungan dengan lawan jenis mereka agar terlihat lebih menarik. 

*Jaim.. Ya.. Mereka sering menyebutkan demikian, agar terlihat menarik atau menjadi pribadi yang disukai lawan jenis mereka tidak menjadi diri sendiri.

Butuh waktu dan proses dari lingkungan mengubah dari keadaan tersebut. Ketika karakter yang melekat pada diri kita sudah tetap, bukan tidak mungkin sifat yang kita deskripsikan pada lawan jenis dapat kembali pada awalnya. 
Hal yang sering temukan pada teman-temanku. Mereka sudah menjalin komitmen dalam berpacaran, diawali dengan rasa sayang yang tidak dapat diungkapkan.  Tidak lama mereka juga akan mencerikan “Ternyata kami gak cocok, dia beda saat PDKT”

Yupss.. Hal yang terjadi bukan karena ketidakcocokan, tapi menurutku belum mengenal pribadi satu sama lain. Memang.. untuk memahami kepribadian dari satu orang dengan orang lain hal yang sangat sulit, bahkan orang yang sudah lama tinggal dalam komitmen suami dan istri masih tetap belajar bagaimana sifat dari masing-masing pasangan. 
Yah.. Paling tidak ketika identitas kepribadian kita tidak ada yang tersamarkan, membantu orang lain untuk memahami kita sekarang dan bahkan hari-hari berikutnya.
Artinya mari menjadi pribadi yang apa adanya, sehingga orang lain nanti dapat lebih memahami deskripsi sifat kita :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar