Saat berusia 17 tahun sering
disebut dengan sweet seventen. Dikatakan sweet karena diharapkan tumbuh menjadi
pribadi lebih baik, lebih dewasa dan memiliki tanggung jawab pada diri sendiri, hingga
salah satu syarat kepemilikan SIM juga
harus berusia 17 tahun. Ya.. usia
tersebut diharapkan memiliki tingkat emosional yang lebih matang. Tidak jarang banyak dijumpai
orangtua memberi ijin pada putra dan putri mereka diusia tersebut mengenal
lawan jenis.
Usia 17 tahun adalah masa remaja yang salah satu tugas dari tugas
perkembangannya mengenal lawan
jenis. Bahkan tidak jarang juga dijumpai pada usia 20-an banyak anak remaja atau orang yang memasuki area dewasa awal memilih untuk mengenal lawan jenis.
Saat mereka ingin mengenal lawan
jenis mereka tidak jarang mereka sering mengubah sifat mereka agar terlihat
menarik di depan lawan jenis mereka. Satu hal yang mereka lupa bahwa ketika mereka
tampil dengan apa adanya mereka, membuat orang lain lebih mudah memahami bagaimana
pribadi mereka yang sebenarnya.
Saat seseorang memiliki sifat
yang dideskripsikan orang yang terbuka, sering membuka awal pembicaraan dan energik maka tidak jarang mereka mengubah
deskripsi dari sifat mereka menjadi lebih pendiam dan menjadi pemalu karena
berhubungan dengan lawan jenis mereka agar terlihat lebih menarik.
Butuh waktu dan proses dari lingkungan mengubah dari keadaan tersebut. Ketika
karakter yang melekat pada diri kita sudah tetap, bukan tidak mungkin sifat
yang kita deskripsikan pada lawan jenis dapat kembali pada awalnya.
Hal yang sering temukan pada
teman-temanku. Mereka sudah menjalin komitmen dalam berpacaran, diawali dengan
rasa sayang yang tidak dapat diungkapkan. Tidak lama mereka juga akan mencerikan “Ternyata
kami gak cocok, dia beda saat PDKT”
Yupss.. Hal yang terjadi bukan
karena ketidakcocokan, tapi menurutku belum mengenal pribadi satu sama lain.
Memang.. untuk memahami kepribadian dari satu orang dengan orang lain hal yang
sangat sulit, bahkan orang yang sudah lama tinggal dalam komitmen suami dan
istri masih tetap belajar bagaimana sifat dari masing-masing pasangan.
Yah.. Paling
tidak ketika identitas kepribadian kita tidak ada yang tersamarkan, membantu
orang lain untuk memahami kita sekarang dan bahkan hari-hari berikutnya.
Artinya mari menjadi pribadi yang apa adanya,
sehingga orang lain nanti dapat lebih memahami deskripsi sifat kita :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar