Ada
yang bilang kalo menunggu itu menyakitkan. Ada juga yg bilang kalo
meninggalkan juga menyakitkan.
Kalo menurutku sangat jauh lebih
menyakitkan ketika tidak tau apakah harus menunggu atau meninggalkan.
Bisa menjadi diam saat tidak tau memulai darimana. Bisa juga menjadi
tidak mampu mengucapkan karena begitu banyak yang ingin dipertanyakan.
Ditambah lagi bagaimana harus mempertahankan yang sudah biasa atau
mengubah hal yang biasa menjadi lebih baik atau lebih buruk dimata orang
lain.
Seperti ada rasa yang menggelitik, ingin bertanya pada siapa
kegundahan ini. Iringan irama lagu seperti menggoda dan menertawakan
bagaimana pernyataan-pernyataan yang bergejolak itu.
Banyak hal memang yang sudah terjadi, namun sulit untuk dipahami.
Hal
yang paling lucu bagaimana alam ikut bermain dengan nyata, bagaimana sebuah
tempat memberi jawaban. Aku percaya tidak ada yang kebetulan, semua
sudah tersusun rapi dalam skenario-Nya.
Hal yang kupahami bahwa aku hanya sebagai lakon tidak mengetahui
bagaimana skenario itu bahkan satu detik kemudian.
Aku mengabaikan tulisan ini sehingga terlihat dalam kegamangan, aku juga
mengabaikan hal apa yang akan menjadi pikiran orang lain saat
membacanya. Anggap saja setiap titik dalam penjuru, tenyata memberi
sebuah isyarat apa yang ingin dipertanyakan. Kenyataan yang terjadi, bahwa setiap hal yang biasa kulihat dan sangat sering ku
dengar ternyata sekarang menjadi hal yang bisa menampar.
Bisa
disebutkan banyak hal yang terlintas dibenakku, bahkan bagaimana
perasaan ini bergejolak.
Baiklah.... Tidak akan ada yang mengetahui, terlebih memahami. Layaknya
seperti seorang tokoh agama memberi siraman rohani pada orang yang
mabuk. Yah...
Anggap saja aku demikian, yang sekarang ingin bersandar pada sebuah
cerita dalam blog yang akan kembali lebih rinci dalam sepenggal doa.
Okee.. Semua akan dipahami hanya saat semua proses sudah dilalui..
Terimakasih..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar