Selasa, 03 Maret 2015

Anggap saja Demikian..

Ada yang bilang kalo menunggu itu menyakitkan. Ada juga yg bilang kalo meninggalkan juga menyakitkan. 
Kalo menurutku sangat jauh lebih menyakitkan ketika tidak tau apakah harus menunggu atau meninggalkan. Bisa menjadi diam saat tidak tau memulai darimana. Bisa juga menjadi tidak mampu mengucapkan karena begitu banyak yang ingin dipertanyakan. Ditambah lagi bagaimana harus mempertahankan yang sudah biasa atau mengubah hal yang biasa menjadi lebih baik atau lebih buruk dimata orang lain. 

Seperti ada rasa yang menggelitik, ingin bertanya pada siapa kegundahan ini. Iringan irama lagu seperti menggoda dan menertawakan bagaimana pernyataan-pernyataan yang bergejolak itu. Banyak hal memang yang sudah terjadi, namun sulit untuk dipahami. 
Hal yang paling lucu bagaimana alam ikut bermain dengan nyata, bagaimana sebuah tempat memberi jawaban. Aku percaya tidak ada yang kebetulan, semua sudah tersusun rapi dalam skenario-Nya.
Hal yang kupahami bahwa aku hanya sebagai lakon tidak mengetahui bagaimana skenario itu bahkan satu detik kemudian. Aku mengabaikan tulisan ini sehingga terlihat dalam kegamangan, aku juga mengabaikan hal apa yang akan menjadi pikiran orang lain saat membacanya. Anggap saja setiap titik dalam penjuru, tenyata memberi sebuah isyarat apa yang ingin dipertanyakan. Kenyataan yang terjadi, bahwa setiap hal yang biasa kulihat dan sangat sering ku dengar ternyata sekarang menjadi hal yang bisa menampar. 

Bisa disebutkan banyak hal yang terlintas dibenakku, bahkan bagaimana perasaan ini bergejolak. 
Baiklah.... Tidak akan ada yang mengetahui, terlebih memahami. Layaknya seperti seorang tokoh agama memberi siraman rohani pada orang yang mabuk. Yah... Anggap saja aku demikian, yang sekarang ingin bersandar pada sebuah cerita dalam blog yang akan kembali lebih rinci dalam sepenggal doa. Okee.. Semua akan dipahami hanya saat semua proses sudah dilalui.. Terimakasih..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar